JAKARTA | RMN Indonesia
Pemerintah Indonesia terus mempersiapkan negosiasi tarif perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pihaknya masih menjadwalkan waktu yang tepat untuk melakukan pertemuan dengan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Airlangga menjelaskan, pembahasan mengenai negosiasi tarif sempat direncanakan berlangsung setelah KTT APEC, dan kini tengah dipertimbangkan untuk dilakukan berdekatan dengan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
“Kita sedang bicarakan mengenai waktu, karena dalam waktu dekat ada G20,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai jadwal pastinya, Airlangga menegaskan bahwa negosiasi belum dijadwalkan secara resmi.
“Belum. Kita masih bicarakan mengenai jadwal negosiasi dulu,” katanya.
Negosiasi tarif ini akan difokuskan pada sejumlah komoditas unggulan Indonesia, antara lain kelapa sawit, kakao, karet, dan mineral. Pemerintah menargetkan agar tarif resiprokal yang sebelumnya sebesar 19% dapat ditekan hingga 0% melalui kesepakatan bilateral.
Selain itu, Indonesia juga akan membahas kerja sama khusus terkait komoditas mineral kritis (critical minerals), yang akan dinegosiasikan secara terpisah.
“Critical mineral pembahasan sendiri terkait dengan supply chain, dan dalam joint statement kita sebutnya sebagai industrial community,” jelas Airlangga.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Indonesia memperkuat daya saing ekspor, memperluas akses pasar ke Amerika Serikat, serta memastikan posisi strategis dalam rantai pasok global, khususnya di sektor energi dan mineral.(JR)
