JAKARTA | RMN Indonesia
Kementerian Pertanian akan berinvestasi sebesar Rp20 triliun untuk membangun sistem pembibitan dan pakan nasional. Langkah ini guna memastikan ketersediaan bibit unggul dan pakan yang terjamin untuk peternak di seluruh Indonesia.”Pembibitan harus di-back up oleh BUMN agar peternak kecil tidak kesulitan bibit dan pakan. Tapi budidaya tetap dilakukan oleh peternak rakyat.
Inilah ekosistem yang sehat, saling menopang,” ujar Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dikutip okezone com, Senin (10/11).Ia menjelaskan, penguatan sektor pembibitan menjadi fondasi penting dalam membangun rantai nilai peternakan yang solid dari hulu hingga hilir. Dengan adanya pembibitan nasional yang dikelola BUMN, peningkatan kualitas genetik ternak dapat dipercepat, produktivitas meningkat, dan risiko kekurangan pasokan bibit dapat ditekan.Sementara itu, peternak rakyat tetap menjadi pelaku utama budidaya, sehingga pemerataan ekonomi pedesaan tetap terjaga.
“Kita ingin agar peternak kecil tidak hanya bertahan, tapi naik kelas. Pemerintah hadir untuk membangun ekosistem, bukan untuk menggantikan peran mereka,” tambahnya.Dia juga mengungkapkan bahwa rencana investasi sebesar Rp20 triliun akan diarahkan untuk membangun pusat pembibitan modern, laboratorium genetik, dan fasilitas distribusi bibit serta pakan yang terintegrasi dengan sistem logistik nasional.Selain itu, dana tersebut juga diperuntukkan memperkuat rantai pasok mulai dari pembibitan, pemeliharaan, hingga pengembangan industri pakan lokal.Dia menambahkan, program besar ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kedaulatan
pangan dan kemandirian protein hewani berbasis pulau. Dengan sistem pembibitan dan pakan yang kuat, Indonesia diharapkan tidak lagi bergantung pada impor bibit unggul atau bakalan dari luar negeri.“Kalau bibit dan pakan kita kuat, peternakan nasional pasti mandiri. Kuncinya ada pada kolaborasi antara negara, BUMN, dan rakyat,” tegasnya.(jr)
